SEMANGAT BERPRESTASI
YUUUKK
BELAJARRR...!!!!!
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PENGANTAR MATERI
1.2 Sistem Periodik
Unsur
Seperti yang pernah kita pelajari
di kelas X, bahwa sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal (periode) disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom, sedangkan lajur-lajur vertikal (golongan) berdasarkan
kemiripan sifat. Sedangkan pada pokok bahasan ini, kita akan mempelajari
hubungan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron.
A. Hubungan Sistem
Periodik dengan Konfigurasi Elektron
Para ahli kimia pada abad
ke-19 mengamati bahwa terdapat kemiripan sifat yang berulang secara periodik
(berkala) di antara unsur-unsur. Kita telah mempelajari usaha pengelompokan
unsur berdasarkan kesamaan sifat, mulai dari Johann Wolfgang Dobereiner (1780
– 1849) pada tahun 1829 dengan kelompok-kelompok triad. Kemudian pada tahun
1865, John Alexander Reina Newlands (1838 – 1898) mengemukakan
pengulangan unsur-unsur secara oktaf, serta Julius Lothar Meyer (1830 –
1895) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (1834 – 1907) pada tahun
1869 secara terpisah berhasil menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik, yang
kemudian disempurnakan dan diresmikan oleh IUPAC pada tahun 1933. Unsur-unsur
yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang sama.
Unsur-unsur yang hanya
mempunyai satu kulit terletak pada periode pertama (baris paling atas).
Unsur-unsur yang mempunyai dua kulit terletak pada periode kedua (baris kedua),
dan seterusnya.
Contoh:
• 5B : 1s2, 2s2, 2p1
periode
2
• 15P : 1s2, 2s2, 2p6,
3s2, 3p3 periode
3
• 25Mn : [Ar] 3d5, 4s2
periode
4
• 35Br : [Ar] 3d10, 4s2,
4p5 periode
4
Dari contoh di atas, dapat
disimpulkan bahwa untuk menentukan nomor periode suatu unsur dapat diambil dari
nomor kulit paling besar. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang struktur
atom, telah dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat unsur ditentukan oleh
konfigurasi elektronnya, terutama oleh elektron valensi. Unsur-unsur yang
memiliki struktur elektron terluar (elektron valensi) yang sama
ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama. Dengan demikian,
unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
Penentuan nomor golongan
tidaklah sesederhana seperti penentuan nomor periode. Distribusi
elektron-elektron terluar pada subkulit s, p, d, dan f sangatlah
menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur. Oleh karena itu, unsur-unsur perlu dibagi
menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
1. Unsur-unsur Utama (Representatif)
Unsur-unsur utama adalah
unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s atau subkulit p.
Aturan penomoran golongan unsur utama adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron di kulit terluar.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf A (sistem Amerika).
2. Unsur-unsur Transisi
(Peralihan)
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada
subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru
dijumpai mulai periode 4. Pada setiap periode kita menemukan 10 buah unsur transisi,
sesuai dengan jumlah elektron yang dapat ditampung pada subkulit d.
Diberi nama transisi karena terletak pada daerah peralihan antara bagian
kiri dan kanan sistem periodik.
Aturan penomoran golongan
unsur transisi adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulit s ditambah
d.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.
3. Unsur-unsur
Transisi-Dalam
Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada
subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode
keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan ditempatkan secara terpisah di
bagian bawah. Sampai saat ini, unsur-unsur transisi-dalam belum dibagi menjadi
golongan-golongan seperti unsur utama dan transisi. Unsur-unsur ini baru dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur aktinida. Unsur-unsur
lantanida (seperti lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya
mengisi subkulit 4f dan unsur-unsur aktinida (seperti aktinum),
adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 5f.
B. Kegunaan Sistem
Periodik
Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi,
yaitu:
1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur
transisi, menyatakan bilangan
oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan
unsur nonlogam.
oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan
unsur nonlogam.
2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur
bukan logam adalah nomor
golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal
ini disebabkan karena unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.
golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal
ini disebabkan karena unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.
Sistem Periodik dan
Aturan Aufbau; Blok s, p, d, dan f
Kaitan antara sistem periodik
dengan konfigurasi elektron (asas Aufbau) dapat dilihat seperti pada gambar
1.11
Gambar 1.11 Sistem
periodik unsur memperlihatkan pengelompokan unsur-unsur
dalam
blok s, p, d, dan f.
Dapat kita lihat bahwa asas
Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian meningkat ke
periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan subkulit ns dan
ditutup dengan subkulit np (n = nomor periode). 1s, 2s,
2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d,
5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.
a. Blok s: golongan IA dan IIA
Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong
nonlogam, sedangkan He tergolong
gas mulia.
gas mulia.
b. Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA
Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di
situ terdapat semua jenis unsur logam,
nonlogam, dan metaloid.
nonlogam, dan metaloid.
c. Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
d. Blok f: lantanida dan aktinida
Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya
tergolong logam. Semua unsur
transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.
transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.
SOAL DISKUSI
1. Tentukan
letak unsur dengan susunan elektron sebagai berikut dalam sistem periodik.
a. P
= 1s2 2s2 2p3
b. Q
= [Ne] 3s2 3p2
c. S
= [Ar] 4s1 3d10
d. T
= [Kr] 5s2 4d7
2. Diketahui
letak unsur dalam suatu periodik, tentukan kulit valensi serta elektron
valensinya.
a.
Unsur X pada periode 3,
golongan VIA
b.
Unsur Y pada periode 4,
golongan VIB
c.
Unsur Q pada periode 5,
golongan IIA
3. Tentukan
pada blok apa unsur berikut dalam sistem periodik.
a. Unsur
T ( Z= 19)
b. Unsur
Q ( Z= 25)
c. Unsur
R ( Z= 34)
4. Unsur
golongan berapakah yang termasuk:
a. Blok
s
b. Blok
p
c. Blok
d
d. Blok
f
Selamat Bekerjaaaa....
No comments:
Post a Comment