Sunday, April 14, 2013

PERTEMUAN IV

SEMANGAT BERPRESTASI

 YUUUKK BELAJARRR...!!!!!
TUJUAN PEMBELAJARAN

8.Siswa dapat  menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik



PENGANTAR MATERI
 

1.2 Sistem Periodik Unsur

Seperti yang pernah kita pelajari di kelas X, bahwa sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal (periode) disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, sedangkan lajur-lajur vertikal (golongan) berdasarkan kemiripan sifat. Sedangkan pada pokok bahasan ini, kita akan mempelajari hubungan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron.

A. Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron

Para ahli kimia pada abad ke-19 mengamati bahwa terdapat kemiripan sifat yang berulang secara periodik (berkala) di antara unsur-unsur. Kita telah mempelajari usaha pengelompokan unsur berdasarkan kesamaan sifat, mulai dari Johann Wolfgang Dobereiner (1780 – 1849) pada tahun 1829 dengan kelompok-kelompok triad. Kemudian pada tahun 1865, John Alexander Reina Newlands (1838 – 1898) mengemukakan pengulangan unsur-unsur secara oktaf, serta Julius Lothar Meyer (1830 – 1895) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (1834 – 1907) pada tahun 1869 secara terpisah berhasil menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik, yang kemudian disempurnakan dan diresmikan oleh IUPAC pada tahun 1933. Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama ditempatkan pada periode (baris) yang sama.


Unsur-unsur yang hanya mempunyai satu kulit terletak pada periode pertama (baris paling atas). Unsur-unsur yang mempunyai dua kulit terletak pada periode kedua (baris kedua), dan seterusnya.
Contoh:

5B : 1s2, 2s2, 2p1                                             periode 2
15P : 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p3                             periode 3
25Mn : [Ar] 3d5, 4s2                                        periode 4
35Br : [Ar] 3d10, 4s2, 4p5                                 periode 4

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan nomor periode suatu unsur dapat diambil dari nomor kulit paling besar. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang struktur atom, telah dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektronnya, terutama oleh elektron valensi. Unsur-unsur yang memiliki struktur elektron terluar (elektron valensi) yang sama ditempatkan pada golongan (kolom) yang sama. Dengan demikian, unsur-unsur yang segolongan memiliki sifat-sifat kimia yang sama.

Penentuan nomor golongan tidaklah sesederhana seperti penentuan nomor periode. Distribusi elektron-elektron terluar pada subkulit s, p, d, dan f sangatlah menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur. Oleh karena itu, unsur-unsur perlu dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

1. Unsur-unsur Utama (Representatif)
 
Unsur-unsur utama adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit s atau subkulit p.
Aturan penomoran golongan unsur utama adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron di kulit terluar.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf A (sistem Amerika).





2. Unsur-unsur Transisi (Peralihan)

Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru dijumpai mulai periode 4. Pada setiap periode kita menemukan 10 buah unsur transisi, sesuai dengan jumlah elektron yang dapat ditampung pada subkulit d. Diberi nama transisi karena terletak pada daerah peralihan antara bagian kiri dan kanan sistem periodik.
Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulit s ditambah d.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.


3. Unsur-unsur Transisi-Dalam

Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan ditempatkan secara terpisah di bagian bawah. Sampai saat ini, unsur-unsur transisi-dalam belum dibagi menjadi golongan-golongan seperti unsur utama dan transisi. Unsur-unsur ini baru dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur aktinida. Unsur-unsur lantanida (seperti lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 4f dan unsur-unsur aktinida (seperti aktinum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 5f.

B. Kegunaan Sistem Periodik

    Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi, yaitu:
1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi, menyatakan bilangan  
    oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan 
    unsur nonlogam.
2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan logam adalah nomor 
    golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal 
    ini disebabkan karena unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.

Sistem Periodik dan Aturan Aufbau; Blok s, p, d, dan f

Kaitan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron (asas Aufbau) dapat dilihat seperti pada gambar 1.11


Gambar 1.11 Sistem periodik unsur memperlihatkan pengelompokan unsur-unsur
dalam blok s, p, d, dan f


Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np (n = nomor periode). 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d

 


Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.

a. Blok s: golongan IA dan IIA
    Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam, sedangkan He tergolong 
    gas mulia.

b. Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA
    Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat semua jenis unsur logam,   
    nonlogam, dan metaloid.

c. Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
    Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.

d. Blok f: lantanida dan aktinida
    Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam. Semua unsur 
    transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.





 SOAL DISKUSI


1.    Tentukan letak unsur dengan susunan elektron sebagai berikut dalam sistem periodik.
a.    P = 1s2   2s2   2p3                                                                        
b.    Q = [Ne] 3s2  3p2
c.   S = [Ar] 4s1   3d10
d.    T = [Kr] 5s2   4d7
2.    Diketahui letak unsur dalam suatu periodik, tentukan kulit valensi serta elektron valensinya.
a.    Unsur X pada periode 3, golongan VIA
b.    Unsur Y pada periode 4, golongan VIB
c.    Unsur Q pada periode 5, golongan IIA
3.    Tentukan pada blok apa unsur berikut dalam sistem periodik.
a.    Unsur T ( Z= 19)
b.    Unsur Q ( Z= 25)
c.    Unsur R ( Z= 34)
4.    Unsur golongan berapakah yang termasuk:
a.    Blok s
b.    Blok p
c.    Blok d
d.   Blok f
Selamat Bekerjaaaa....

No comments:

Post a Comment