“RANGKUMAN”
· Teori kuantum adalah teori yang didasarkan pada pernyataan bahwa
energi berada dalam satuan yang sangat kecil, yang nilainya tertentu yang
disebut kuanta. Jika terjadi pengalihan energi, seluruh kuantum terlibat.
· Foton adalah “partikel” cahaya. Energi dari seberkas sinar
terpusatkan dalam foton ini.
· Fotolistrik adalah listrik yang diinduksi oleh cahaya (foton).
· Spektrum atom (spektrum garis) adalah spektrum yang dihasilkan
oleh sinar yang dipancarkan oleh atom yang tereksitasi. Spektrum ini hanya
mempunyai sederet garis (warna) dengan panjang gelombang tertentu.
· Kulit atom adalah lintasan elektron di mana elektron dapat beredar
tanpa pemancaran atau penyerapan energi dan berupa lingkaran dengan jari-jari
tertentu.
· Bilangan kuantum adalah bilangan bulat yang nilainya harus
ditentukan untuk dapat memecahkan persamaan mekanika gelombang, yang dimulai
dari kulit K, L, M, dan seterusnya.
· Ground state (tingkat
dasar) adalah keadaan di mana elektron mengisi kulit-kulit dengan tingkat
energi terendah.
· Excited state (keadaan
tereksitasi) adalah keadaan di mana ada elektron yang menempati tingkat energi
yang lebih tinggi.
· Untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta
orientasi) suatu orbital menggunakan tiga bilangan kuantum, yaitu bilangan
kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (ml atau m).
· Bilangan kuantum utama (n)
menyatakan tingkat energi utama atau kulit atom. Bilangan kuantum utama
mempunyai harga mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya (bilangan bulat positif)
yang dinyatakan dengan lambang K (n = 1), L (n = 2), dan
seterusnya.
· Bilangan kuantum azimuth (l) menyatakan subkulit.
Nilai-nilai untuk bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan nilai bilangan
kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari 0 sampai (n – 1).
· Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan letak orbital
khusus yang ditempati elektron pada suatu subkulit.
· Sambil beredar mengintari inti, elektron juga berputar pada
sumbunya. Arah rotasi elektron searah atau berlawanan arah jarum jam. Kedua
arah yang berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum spin (s), yang
mempunyai nilai s = + ½ atau s = –½.
· Energi dan bentuk orbital diturunkan dari persamaan gelombang (Ψ =
psi), sedangkan besaran pangkat dua (Ψ2) dari persamaan gelombang menyatakan
rapatan muatan atau peluang menemukan elektron pada suatu titik pada suatu
jarak tertentu dari inti.
· Orbital 1s, 2s, dan 3s akan mempunyai bentuk
yang sama, tetapi ukuran atau tingkat energinya berbeda.
· Konfigurasi elektron adalah gambaran yang menunjukkan penempatan
elektron dalam orbital-orbitalnya dalam suatu atom.
· Pada penulisan konfigurasi elektron perlu dipertimbangkan tiga
aturan (asas), yaitu prinsip Aufbau, asas larangan Pauli, dan kaidah Hund.
· Asas Aufbau menyatakan pengisian orbital dimulai dari tingkat
energi yang paling rendah.
· Kaidah Hund menyatakan jika terdapat orbital-orbital yang
peringkat energinya sama, maka setiap orbital hanya berisi elektron tunggal
lebih dahulu, sebelum diisi oleh pasangan elektron.
· Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang
mempunyai empat bilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang menempati orbital
yang sama harus mempunyai arah rotasi yang berlawanan.
· Sistem periodik unsur modern (SPU) disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom dan kemiripan sifat.
· Periode adalah lajur-lajur horizontal dalam SPU. Dalam SPU modern,
periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Nomor periode suatu unsur sama
dengan jumlah kulit unsur itu.
· Golongan adalah lajur-lajur vertikal dalam SPU, yaitu kelompok
unsur yang disusun berdasarkan kemiripan sifat. Nomor golongan suatu unsur sama
dengan jumlah elektron valensi unsur tersebut.
· Nomor periode sama dengan jumlah kulit, di mana nomor periode
suatu unsur dapat diambil dari nomor kulit paling besar.
· Sifat-sifat unsur ditentukan oleh elektron valensinya. Unsur-unsur
yang segolongan memiliki sifat-sifat kimia yang sama.
· Dalam menentukan konfigurasi elektron perlu memperhatikan tiga
hal, yaitu unsur- unsur utama, unsur-unsur transisi, dan unsur-unsur
transisi–dalam.
· Unsur-unsur utama adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit s atau subkulit p.
· Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit d.
· Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian
elektronnya berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur lantanida (seperti
lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi subkulit 4f dan
unsur-unsur aktinida (seperti aktinum), adalah unsur-unsur yang elektron
terakhirnya mengisi subkulit 5f.
· Hubungan sistem periodik dengan konfigurasi elektron dapat dilihat
sesuai dengan prinsip Aufbau, bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode,
kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan
subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np (n = nomor periode).
No comments:
Post a Comment